Tahsin al-Kitabah



Tahsin al-Kitabah
A.      Pengertian Tahsin al-Kitabah
Secara bahasa,  Tahsin al-Kitabah berasal dari dua kata, yaitu Tahsin dan al-Kitabah. Tahsin artinya adalah perbaikan, sedangkan al-Kitabah diartikan dengan menulis. Secara istilah, Tahsinul Kitabah adalah  menulis huruf-huruf al-Qur’an (hijaiyyah) dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan huruf yang baik dan benar.
B.       Dasar Mempelajari (Membaca dan Menulis) Huruf Hijaiyyah[1]
Menulis huruf hijaiyyah termasuk salah satu proses awal mempelajari al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an dan hadis ditemukan perintahkan untuk melaksanakan kegiatan membaca dan menulis al-Qur’an kepada umat Islam.  Di antara ayat al-Qur’an yang dijadikan sebagai dasar, yaitu firman Allah SWT:

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (Ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, Kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. dan (Ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (Ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (Ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".(Q.S al-Maidah : 110)
Sedangkan hadis yang memerintahkan pengajaran al-Qur’an adalah sebagai berikut :
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (البخاري)
Dari ‘Utsman r.a , Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya” (H.R Bukhari)[2]
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa mempelajari al-Quran terutama mempelajari baca tulis al-Qur’an merupakan perintah dari ajaran Islam.
C.      Tujuan Mempelajari Tahsin al-Kitabah[3]
Huruf-huruf Arab (hijaiyyah) merupakan huruf-huruf al-Qur’an. Jadi orientasi dari belajar huruf Arab adalah supaya nantinya anak dapat belajar al-Qur’an. Karena tanpa disadari dengan keterampilan menulis dan membaca huruf-huruf  Arab, maka seseorang tidak dapat mempelajari al-Qur’an dengan baik. 
D.      Metode Kitabah[4]
Untuk dapat menjalankan Tahsin al-Kitabah, hendaknya dilakukan dengan cara/metode yang benar dan tersistem. Salah satu metode yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran Tahsin al-Kitabah adalah metode Kitabah
a.    Pengertian Metode Kitabah
Terdapat sebuah metode di dalam pelajaran menulis al-Qur’an, yaitu metode Kitabah. Metode Kitabah adalah metode menulis huruf-huruf hijaiyah (arab) dengan cara terlebih dahulu membentuk sketsa-sketsa huruf hijaiyyah, kemudian baru membentuk huruf  hijaiyyah yang utuh dengan cara memberikan garis lurus yang membentuk konstruksi huruf hijaiyyah tersebut.
Implementasi metode kitabah bagi peserta didik yang baru belajar menulis bahasa arab dilakukan dengan memberikan garis bantu untuk menentukan benar tidaknya letak huruf yang ditulis.
b.   Langkah-langkah Implementasi metode kitabah
1.      Pada awal pembelajaran, guru memberikan informasi tentang jalannya pembelajaran dan tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.
2.      Guru memberikan sketsa huruf hijaiiyah dengan panah penunjuk arah gerakan menulis dan garis bantu yang menentukan benar tidaknya letak huruf yang ditulis disertai dengan contoh huruf-huruf  hijaiyyah yang akan dibuat.
3.      Guru menjelaskan tiap sketsa huruf hijaiyyah beserta bunyinya pada peserta didik secara singkat.
4.      Guru menyuruh peserta didik untuk maju ke depan dan menulis huruf hijaiyyah sesuai dengan sketsa yang telah dibuat guru dengan cara menyambung garis putus-putus menjadi garis lurus sehingga membentuk huruf hijaiyyah yang utuh. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian oleh peserta didik.
5.      Sebagai latihan guru memberikan kertas kosong yang digunakan peserta didik untuk menulis kembali huruf-huruf arab yang telah dibuat.
6.      Guru melanjutkan dengan menguji keterapilan menulis huruf arab peserta didik secara acak.
7.      Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
8.      Guru melakukan evaluasi/tes praktek menulis huruf hijaiyyah.
c.    Kelebihan Metode Kitabah[5]
1.      Metode ini memudahkan peserta didik untuk menulis huruf arab karena dilengkapi dengan panah penunjuk arah gerakan menulis dan garis bantu yang menentukan benar tidaknya letak huruf yang ditulis. Mereka tinggal menebalkan. Dengan cara seperti ini, peserta didik tidak merasa kesusahan menulis huruf arab yang struktur hurufnya lumayan rumit.
2.      Peserta didik lebih mudah menulis sekaligus menghafal huruf-huruf hijaiyyah, karena metode kitabah mengklasifikasikan huruf sesuai dengan kemiripan bentuk kemudian baru ke huruf-huruf yang berbeda dengan yang lainnya.
3.      Dalam metode kitabah, peserta didik dibantu dengan contoh-contoh yang jelas serta petunjuk arah gerakannya. Dengan cara demikian, maka proses belajar cenderung lebih mudah dan lancar.
E.     Macam-macam bentuk penulisan huruf Arab (hijaiyyah)
Di antara bentuk penulisan huruf ini dibagi menjadi empat macam:
a.         Huruf Tunggal
b.        Huruf Awal
c.         Huruf Tengah
d.        Huruf Akhir
Contoh dari keempat macam bentuk penulisan huruf hijaiyyah di atas dapat dilihat pada lampiran yang telah disediakan. Di dalam lampiran tersebut, dapat dilihat bahwa cara menuliskan huruf-huruf hijaiyyah menggunakan tanda panah sebagai petunjuk arah penulisan huruf hijaiyyah.


DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Qur’an al-Karim
http://eprints.walisongo.ac.id/2273/3/73111546_bab2.pdf
Maktabah Syamilah, Shahih al-Bukhari
http://muhammadmasud.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/95/2014/03/tanda-tanda-penulisan-E.pdf




[1] http://eprints.walisongo.ac.id/2273/3/73111546_bab2.pdf, h. 9-10
[2] Maktabah Syamilah, Shahih al-Bukhari, Bab Khoirukum man ta’alam al-Qur’an wa ‘allamahu
[3] http://eprints.walisongo.ac.id, Op.Cit, h. 8
[4] Ibid, h. 16
[5] Ibid, h. 19

Komentar

  1. Kastava Casino (Promotion of Rs.10,000) - KADangpintar
    Kastava Casino online casino offers Rs.10,000 daily cash bonus. It is the best 온카지노 먹튀 online casino where you can earn more and win cash prizes in

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH HADITS (PERSAUDARAAN SE-SAMA MUSLIM )

Makalah Pandangan Islam terhadap Masyarakat